TAHIYAT & SHALAWAT

KTQS # 1294

TAHIYAT & SHALAWAT

TANYA
Saya selama ini tiap solat bacaan tahiyatnya awal cm sampe wa ala ali muhammad, benar ga?

JAWAB
Sebutan “Tahiyat awal” dan “Tahiyat akhir” itu sebutan untuk “Cara Duduknya” bukan “Cara Bacaannya”.

Jadi, Bacaan Tahiyat Awal dan Tahiyat Akhir adalah sama, dibaca lengkap sampai habis: “Attahiyaatul mubaarakaatush… s/d innaka hamiidum majiid”

TANYA
Kalau mau syukuran saya suka shalawatan & bertawassul, shalawat kan banyak, shalawat ini dan itu (sambil menyebutkan nama shalawatnya), mhn pencerahan ust.

JAWAB
> Inilah shalawat yg diajarkan Rasulullah Saw, selain yg ini tidak ada. ” ‘Allaahumma shalli ‘alaa muhammad wa ‘alaa aali muhammad”

Lengkapnya, Basyir bin Sa’ad berkata: “Allah telah memerintahkan kepada kami untuk bershalawat kepada engkau. Bagaimana kami harus mengucapkannya jika kami bershalawat dalam shalat?” Rasulullah saw menjawab: “Katakanlah : ‘allaahumma shalli ‘alaa muhammadi wa ‘alaa aali muhammad, kamaa shalaita ‘alaa aali ibrahim, wabarik ‘alaa muhammadi wa ‘alaa aali muhammad, kamaa baarakta ‘aala aali ibrahiima fil ‘alamiin, innaka hamiidum majiid’”. (HR. Ahmad)

Inilah bacaan shalawat diluar shalat dan didalam shalat (duduk tahiyat).

> Tawassul adalah mengambil sarana/wasilah agar do’a atau ibadah dapat lebih diterima dan dikabulkan. Al-wasilah artinya segala hal yg dapat mendekatkan kepada sesuatu. Berdoalah langsung kepada Allah, tidak melalui perantara.

Bertawassul dgn cara menyebutkan nama atau kemuliaan orang shalih dan menjadikan orang yg sudah meninggal sebagai perantara dalam beribadah, berdoa kepada mereka, meminta hajat, atau memohon pertolongan kepada mereka, beribadah kepada Allah di sisi kubur orang shalih. Ini merupakan perantara menuju kesyirikan.

Salam !

Leave a comment